Jakarta – Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menekankan bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi membutuhkan transformasi sektor riil melalui kebijakan industrial dan reformasi struktural. Hal ini disampaikannya dalam Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2025 di Jakarta, Jumat malam.
Kebijakan industrial ditujukan untuk meningkatkan nilai tambah produksi pada sektor prioritas nasional, termasuk hilirisasi sumber daya alam, industri teknologi, dan industri padat karya seperti garmen dan sepatu olahraga. Kebijakan struktural mendukung iklim investasi, percepatan birokrasi, konektivitas infrastruktur, serta Kawasan Ekonomi Khusus sebagai pusat pertumbuhan.
Perry menjelaskan bahwa program hilirisasi dan industrialisasi membutuhkan pembiayaan besar dari swasta, perbankan, pasar modal, dan APBN. Bank Indonesia mendukung program ini melalui pembelian obligasi berkualitas tinggi, fasilitas lindung nilai, dan sekuritisasi di pasar uang.
Ia menekankan pentingnya sinergi untuk mencapai pertumbuhan nasional yang lebih tinggi pada 2026–2027, melalui hilirisasi, industrialisasi, ekonomi kerakyatan, pembiayaan, pasar keuangan, ekonomi digital, serta kerja sama investasi dan perdagangan internasional. Program sosial seperti Makan Bergizi Gratis, Koperasi Desa Merah Putih, dan perumahan rakyat turut mendukung kesejahteraan masyarakat. Dikutip dari Antaranews.com
