PSTI menilai Timnas Indonesia membutuhkan pelatih baru yang memiliki visi jangka panjang, berani menolak intervensi, dan mampu membangun identitas permainan. Ketua Umum PSTI Ignatius Indro menegaskan pelatih harus diberi kewenangan penuh tanpa agenda politik karena Timnas bukan alat pencitraan.
PSTI mendesak PSSI membuka proses seleksi pelatih secara transparan. Publik dianggap berhak mengetahui kandidat, kriteria, proses evaluasi, serta alasan di balik keputusan federasi. Indro juga menyoroti belum adanya roadmap sepak bola nasional yang jelas, mulai dari pembinaan usia muda hingga identitas permainan.
Ia mengkritik pola kepemimpinan PSSI yang dianggap terlalu terpusat pada satu orang dan dinilai menghambat perkembangan sepak bola nasional. Menurutnya, federasi harus dikelola secara kolektif dan terbuka agar keputusan tidak reaktif dan berbasis pencitraan.
PSTI juga menyayangkan proses seleksi lima calon pelatih Timnas yang tidak diumumkan ke publik. Indro menyebut hal itu menunjukkan tata kelola PSSI masih bermasalah dan tidak transparan.
Sementara itu, Sekjen PSSI Yunus Nusi meminta publik bersabar. Ia mengatakan PSSI tengah memproses lima kandidat pelatih dan belum dapat mengungkapkan nama-nama mereka. Rumor yang beredar menyebut Jesus Casas dan Timur Kapadze menjadi dua calon kuat pelatih baru Timnas Indonesia. Dikutip dari RRI.co.id
